Perlukah Kurikulum untuk pendidikan anak Usia Dini?
Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting, karena di masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode emasi ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode selanjutnya, hingga masa dewasa.
Sekarang ini, kelas-kelas prasekolah seperti Play Group dan Taman Kanak-kanak pasti memiliki kurikulum dan target-target, namun karena tuntutan aturan formal, maka kebanyakan guru akan menilai perkembangan anak secara kasar, berdasarkan akumulasi kemampuan yang dikuasai anak selama kurun waktu tertentu. Dan penyusunan kurikulum untuk anak usia dini sangatlah diperlukan.
Menyusun kurikulum anak usia dini berarti siap megikuti irama mereka dan siap untuk melangkah lebih jauh saat mereka berminat untuk tahu lebih banyak. Adapun secara terstruktur, ada banyak kurikulum anak usia dini yang dikembangkan di dunia. Misalnya kurikulum Montessori, model ini cocok bagi mereka yang senang dengan keteraturan dan mengharapkan anak juga bersikap teratur. Juga temuan tentang multikecerdasan oleh Howard Gardner juga dapat menginspirasi kita untuk menyusun kurikulum. Sembilan kecerdasan menurut Gardner, yaitu : kecerdasan bahasa, logika-matematika, visual-spasial, fisik, interpersonal, intrapersonal, musical, natural, dan spiritual bisa dijadikan acuan utuk memilih ragam kegiatan belajar-bermain di rumah.
Namun kita juga dapat membuat kurikulum berdasarkan perkembangan anak. Menurut (slamet Suyanto, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini:192. Penerbit : Hikayat Publishing. Yogyakarta) Perkembangan ini dapat diukur dengan beberapa ukuran sebagai berikut :
1. Perkembangan fisik motorik
2. Perkembangan kognitif
3. Perkembangan moral dan sosial
4. Perkembangan emosional
5. Dan juga perkembangan komunikasi
Begitulah kurikulum yang ada. Dan silahkan menyesuaikan dengan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan anak didik anda.
*Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar