Dituduh Selingkuhi Istri Wali Kota, PNS Dianiaya hingga Babak
Belur
Korban Mengaku, Pemukulan Itu
Terjadi di Rumah Dinas
Warga Kota
Medan, Sumatera Utara, dalam beberapa hari ini dihebohkan oleh berita
penganiayaan yang dialami Masfar, 45, PNS (pegawai negeri sipil) di sana. Yang
membuat heboh, Masfar mengaku dianiaya Wali Kota Medan Rahudman Harahap. Berita
semakin heboh setelah beredar kabar bahwa penganiayaan itu terjadi karena
Masfar diduga berselingkuh dengan istri Rahudman.
BERITA
menghebohkan itu semakin menjadi perbincangan di lingkungan Pemkot Medan dan
Pemprov Sumatera Utara (Sumut). Maklum, berita itu menyangkut nama sang Wali
Kota Rahudman Harahap (RH), dan istrinya, Ny Yusriani Siregar (YSR). Masfar
sendiri sehari-hari adalah PNS di Penanaman Modal Daerah (PMD) Pemprov Sumut
yang diperbantukan di PKK provinsi sebagai pengurus. Kemarin (1/5) Masfar masih
dirawat intensif di RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan.
Kamis
pekan lalu (28/4) dia diperiksa petugas dari Polresta Medan. Dari informasi
yang dihimpun Sumut Pos (INDOPOS Group), kasus penganiayaan yang dialami Masfar
itu terjadi dua kali. Yakni, pada Senin pekan lalu (25/4) dan Selasa (26/4).
Penganiayaan pertama terjadi ketika Masfar mengantar pulang YSR ke rumah dinas
wali kota. Menurut pengakuan Masfar, bukan hanya YSR yang dia antarkan hari
itu. ”Saya tiba di rumah dinas sore karena macet,” katanya dalam sebuah
wawancara yang direkam melalui video yang diperoleh Sumut Pos.
Dalam
rekaman video berdurasi 9 menit 37 detik itu Masfar masih terbaring di tempat
tidur. Dia bercerita dengan kalimat yang terbata- bata. Setelah tiba di rumah
dinas wali kota, Masfar berniat balik Tapi, ketika Masfar akan keluar dari
rumah dinas itu, RH menyuruh satpam menutup pintu gerbang. ”Satpam kemudian
memanggil saya. Katanya saya dipanggil Rahudman,” ceritanya. ”Karena merasa tidak
bersalah, saya datangi saja. Ketika saya datang, dia berdiri dari tempat
duduknya di luar rumah. Dia lalu mendatangi saya. Nah, begitu dia di depan
saya, langsung dipukulnya muka saya dua kali,” lanjut Masfar dalam rekaman itu.
Ketika itu
Masfar sempat berusaha melarikan diri. Namun, petugas jaga rumah dinas wali
kota menghadangnya dan kembali RH menganiaya korban hingga babak belur. Dalam
kondisi tak berdaya itu, masih menurut Masfar, keluarlah YSR. Perempuan 52
tahun itu lantas menarik RH, suaminya, agar masuk ke rumah. ”Saya disuruh
pulang oleh ajudan,” imbuhnya. Nasib apes Masfar berlanjut esok harinya (26/4).
Saat itu dia akan berangkat kerja. Ketika melintas di Jalan H Adam Malik, dekat
Hotel ASEAN, Medan, Masfar diserempet dua orang tak dikenal. ”Mereka naik motor
dengan memakai helm,” ceritanya. Tiba-tiba wajah Masfar disemprot cairan yang
membuatnya merasa perih. Bukan hanya itu. Akibat semprotan tersebut, kulit
wajah Masfar melepuh. ”Seperti air keras,” katanya.
Dua pria tak
dikenal itu menyemprot wajah Masfar hingga dua kali. ”Karena tidak tahan dengan
rasa sakit, saya terjatuh tak sadarkan diri,” beber Masfar. Masfar juga tidak
tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit. Apakah dua peristiwa itu saling
terkait? Artinya, dua penganiayaan itu sama-sama diotaki RH? Hingga kemarin
(1/5) Polresta Medan masih menyelidiki kasus tersebut. Yang jelas, Polresta
Medan sudah menerima pengaduan dari keluarga korban dengan pelapor atas nama
Sri Listrikaningsih, 41, istri Masfar.
Laporan
penganiayaan dan penyiraman soda api itu tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan
Laporan (STPL) Nomor: STPL/1033/IV/2011/SU/ Resta Medan tertanggal 25 April
2011. Untuk melengkapi berkas perkara, laporan pengaduan korban dilengkapi
surat permohonan visum et repertum kepada pihak Rumah Sakit (RS) Columbia Asia,
Jalan Listrik, Medan, dengan nomor R/169/IV/2011/Resta Medan. Kapolresta Medan
Kombespol Tagam Sinaga mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim untuk mengusut
kasus tersebut. Disinggung tentang dugaan keterlibatan oknum pejabat tinggi di
Medan dalam kasus itu, Tagam belum dapat memberikan keterangan. ”Kalau di
laporan polisinya, terlapor masih berstatus lidik. Jadi, kami belum tahu siapa
pelakunya,” katanya Jumat lalu (29/4).
Menurut
Tagam, dalam mencari kebenaran hukum pihak kepolisian memerlukan alat bukti dan
fakta-fakta. ”Kita tidak membutuhkan pengakuan atau pernyataan. Dalam
penyelidikan untuk membuktikan kebenaran itu kita hanya butuh bukti dan
fakta-fakta, nggak perlu ada pengakuan,” lanjutnya. Dia mengakui, polisi tidak
berwenang memeriksa Rahudman Harahap sebagai wali kota kecuali atas persetujuan
presiden. Sebelumnya, ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Rahudman membantah berita
yang melibatkan namanya itu.
”Apa kau
percaya kalau abang kau ini seperti itu? Itu kerjaan orang-orang syirik yang
nggak senang dengan abangmu ini,” kata Rahudman sambil menuju mobil dinasnya
Rabu pekan lalu (27/4). Sumut Pos sebenarnya sudah berusaha mengonfirmasi
peristiwa yang dialami Masfar kepada YSR. Namun, istri wali kota itu sejak
Jumat lalu dikabarkan meninggalkan Medan. Sumut Pos sempat dihubungi seorang
pejabat di Pemkot Medan yang mengaku mendampingi YSR. ”Informasi yang disebar
di Medan, Ibu (YSR) umrah. Tapi, sebenarnya di KL (Kuala Lumpur). Saya dan
istri ikut mendampinginya. Di KL ibu menenangkan diri,” katanya.
Lantas,
bagaimana sebenarnya kabar perselingkuhan antara YSR dan Masfar? Seorang kepala
dinas di lingkungan Pemkot Medan menceritakan, hubungan khusus antara YSR dan
Masfar sudah menjadi gunjingan di kalangan pejabat Pemprov Sumut dan Pemkot
Medan. ”Kami mendapat kabar, awal 2010 Pak Wali pernah mengamuk karena
mengetahui perselingkuhan itu. Saat itu Bu Wali sampai ditampar,” ceritanya. Di
bagian lain, kabar tersebut sudah sampai ke Kantor Kementerian Dalam Negeri.
Kapuspen/Jubir Kemendagri Reydonnyzar Moenek menjelaskan, dalam kasus seperti
itu Kemendagri akan mengirim tim gabungan dari inspektorat jenderal (itjen),
direktorat jenderal otonomi daerah (dirjen otda), dan biro kepegawaian.
”Tim ini
untuk meneliti benar tidaknya kasus ini,” terang Reydonnyzar kemarin (1/5). Tim
tersebut diturunkan karena ada dugaan bahwa pelakunya adalah pejabat dan
korbannya PNS. Doni, panggilan Reydonnyzar, mengaku prihatin jika benar
pelakunya adalah petinggi di Pemkot Medan. ”Seorang pejabat mestinya bisa
menahan diri, tidak emosional. Itu ranah hukum, mengapa harus emosi?” cetus
Doni. Karena perkara ini terkait dengan dugaan penganiayaan sehingga masuk
ranah pidana, kata Doni, pihak kepolisian harus mengusutnya secara cepat. ”Dari
delik aduan, karena ada dugaan penganiayaan, ya jadi ranah pidana. Biar jelas
siapa pelaku dan siapa korbannya, harus cepat diproses dan biar pengadilan yang
membuktikan agar tidak jadi pergunjingan terus- menerus,” harap Doni. (tim
sumut pos)
ANALISIS
POKOK-POKOK BERITA
What (apa)
: Penganiayaan
Who (siapa) : Masfar, 45, PNS
(pegawai negeri sipil)
Rahudman
Harahap (Wali Kota Medan)
Ny Yusriani Siregar
Warga Kota Medan
Satpam
Ajudan
Dua pria tak dikenal
Polresta Medan
Sri Listrikaningsih (Istri Masfar)
Pejabat Pemprov Sumut dan Pemkot Medan
Kapuspen/Jubir Kemendagri Reydonnyzar
Moenek
When (Kapan)
: Senin pekan lalu (25/4) dan Selasa
(26/4)
Kamis pekan lalu (28/4)
Kemarin (1/5)
Where
(Dimana) : Kota Medan, Sumatera Utara
Di rumah dinas wali kota
Jalan H Adam Malik, dekat Hotel ASEAN,
Medan
RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan.
Why
(Mengapa) : Karena dituduh
berselingkuh dengan istri Wali Kota Medan
How (Bagaimana) :Penganiayaan dan
penyiraman soda api yang dialami oleh Masfar menyebabkannya harus dirawat
intensif.
2 komentar:
Agen Terpercaya
Agen Sbobet
Situs Terpercaya
Tutorial Game Slot
Situs Slot
Bandar Terpercaya
Freebet Tanpa Deposit
Posting Komentar